Open Trip or Close Trip ?

“Mau nyoba naik gunung enak nya ikut open trip atau close trip ya ?”

Biar gak bingung nih aku coba kasih ulasan plus minus nya ikut open trip atau close trip buat yang baru pertama kali coba naik gunung berdasarkan pengalaman pribadi aku , let check them out guys !

OPEN TRIP-ORCLOSE TRIP -

Open Trip.

Dulu yang aku sering liat itu cuma promo promo open trip ke pulau yang bertebaran di social media (entah aku nya yang gak ngeh atau memang begitu adanya), tapi sekarang open trip buat naik gunung udah banyak banget kita temui di social media. Mungkin mengikuti perkembangan zaman dimana sekarang ini kegiatan naik gunung lagi hits yaa, mempermudah orang-orang yang ingin mencoba naik gunung tapi minim pengalaman (kayak aku hehe). Dari pengalaman aku beberapa kali naik gunung ikut open trip ini adalah plus minus nya :

+ Gak perlu khawatir soal transportasi.

Kenapa ? karna dari meeting point berangkat sampe meeting point  pulang semua transportasi sudah tersedia, kita tinggal duduk manis aja, gak perlu khawatir akan kehabisan tiket kereta atau ketinggal bus .

+ Gak usah mikirin mau tidur dimana.

Iyalah, tenda udah dibawain sama team porter dari open trip nya, kita cukup bawa perlengkapan kita sendiri aja.Berat atau ringan tas keril kita yang menentukan haha.

+ Gak usah mikir mau makan apa di gunung.

Beberapa open trip sudah menyediakan makanan selama pendakian, jadi ketika di camp area team open trip akan masak buat para peserta, tapi ada juga yang gak menyediakan makanan sih .. gak perlu khawatir sekalipun tidak menyediakan makanan team open trip tetap akan menyediakan alat masak (nesting) sekaligus bahan bakar nya kok, kita cukup bawa logistic untuk kita pribadi aja, tetep gak kerepotan mesti bawa bawa nesting dan gas.

+ Dapet kenang-kenangan.

Kenang-kenangan (souvenir ) mungkin juga kenangan hahaha… 2 kali ikut open trip sih aku selalu dapet souvenir, di open trip pertama dapet senter LED, di open trip ke 2 dapet pin. Di beberapa promo open trip kadang ada juga yang kasih souvenir nya berupa kaos kok, memorable kan ?

– Biaya yang lebih mahal

Soal harga menurut ku wajar sih kalo lebih mahal dari close trip mengingat banyak fasilitas yang kita dapet kan, lagian kalo di hitung hitung beda nya gak seberapa jauh kok sama biaya yang dikeluarkan jika memilih close trip. Banyak kok open trip yang kasih harga murah tapi fasilitas gak kalah sama yang mahal.

– Waktu kurang fleksibel.

Karna semua sudah disusun dalam itinerary jadi menurut ku waktu nya kurang fleksibel, harus jalan jam segini, makan jam segini, turun jam segini, dsb.

– Solidaritas kurang terasa.

Kebanyakan peserta open trip adalah mereka yang gak mau ribet, semua keperluan udah disediakan jadi kurang rasa solidaritas dalam berbagi beban.

 

Close Trip.

Close trip yang aku maksud adalah trip yang dibuat oleh suatu kelompok, misalnya mapala kampus A atau cuma perkumpulan beberapa orang yang punya hobi sama yaitu manjat gunung. untuk pengalaman aku diajak ikut close trip sama beberapa temen plus minus nya adalah :

 + Biaya lebih murah.

Karena apa ? karna biasanya close trip ini aku barengan sama sesama mahasiswa meskipun dari kampus yang berbeda tapi punya tipe kantong yang sama haha, kalo close trip semua biaya akan ditanggung dan dibagi rata sama jumlah anggota, besar kecilnya biaya bisa disesuaikan sama budget yang ada.

+ logistik bisa disesuaikan keinginan.

Mau makan sop bisa, mau makan roti bisa, mau makan mie bisa, semua terserah kita karna kita yang bawa sendiri logistiknya.

+ Solidaritas jangan di tanya deh ..

Gak jarang close trip terbentuk dari orang-orang yang kadang baru kenal, misalnya temen ku si A dan temen-temen nya mau ke Gunung papandayan, temen ku ngajak aku, dan temennya si A pun ngajak orang lain lagi jadi lah kita ini close trip gunung papandayan. Baru ketemu sekali saat di meeting point tapi solidaritas selama pendakian gak perlu diragukan, sharing barang bawaan, masak bareng makan bareng, terasa lebih akrab dan lebih solid menurut ku.

+ Team work lebih terlatih.

Karna harus menyiapkan segala sesuatu nya sendiri team work jadi terlatih, si A bagian belanja logistik, si B bagian cari sewa tenda, si C bagian urus transport, itu semua butuh team work kan ? gak mungkin semua itu di limpahkan ke satu orang aja.

+ Waktu yang fleksibel.

Bertolak belakang sama open trip, kalo close trip waktu bisa disesuaikan dengan kesepakatan semua anggota kelompok, karna gak ada itinerary semua kegiatan ya dijalani apa ada nya aja menyesuaikan semua kemauan anggotanya aja hehe.

– Barang bawaan lebih banyak.

Pasti, karna mesti bawa tenda, nesting, logistik dan segala sesuatu nya sendiri. Agak ribet lah inti nya.

– Mesti mempersiapkan transportasi dari jauh hari.

Biar aman waktu hari H mesti jauh jauh hari pesen tiket, mesti cari info transportasi, mesti tanya sana sini biar dapet kendaraan yang sesuai dengan budget anggota nya.

Nahh.. itu dia plus minus dari open trip dan close trip berdasarkan pengalaman ku, kalo aku pribadi waktu pertama naik gunung memilih ikut open trip karna sebagai pemula yang masih sangat buta dengan dunia pendakian dengan open trip segala sesuatu nya gak perlu aku siapin sendiri. Tapi di pendakian ke dua dan seterusnya diajak teman untuk ikut close trip pun seru. Dan yang paling aku suka dari keduanya adalah baik open trip mauapun close trip sama-sama nambah teman dan pengalaman. Plihan kembali lagi sama kita, mau yang gak ribet ya ikut open trip mau yang belajar mandiri mulai dari persiapan ya bisa coba close trip. Kalau kamu lebih suka yang mana ?  open trip atau close trip ? share ke aku yaa.. 🙂

 

 

2 comments on “Open Trip or Close Trip ?

  1. monica elisabeth berkata:

    Aku sih open trip atau close trip ga masyalah asal sama kamyuuu :*

    elisamonic.wordpress.com

    Suka

Tinggalkan komentar